Setiap tahun, 24 Maret diperingati sebagai hari tuberkulosis sedunia (HTBS). Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkannya bertepatan dengan penemuan Mycobacterium tuberculosis sebagai bakteri penyebab tuberkulosis (TBC) oleh Robert Koch pada 1882.

Tahun ini WHO mengambil tema “Invest to End TB. Save Lives.” Tema ini melatarbelakangi diadakannya side event tuberkulosis pada pertemuan pertama Health Working Group G20 pada 29-30 Maret di Yogyakarta. pertemuan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen global dalam mengakhiri TBC pada 2030 utamanya komitmen dalam peningkatan pendanaan bagi pencegahan dan penanggulangan TBC yang berkelanjutan.

Salah satu rangkaian pertemuan ini adalah Reception Dinner yang diadakan pada 29 Maret 2022 di pelataran Candi Prambanan, Yogyakarta. Tak sekedar makan malam, acara diisi dengan penandatanganan komitmen pemerintah DI Yogyakarta dalam percepatan eliminasi TBC 2030. Penandatanganan dilakukan oleh Wakil Gubernur DI Yogyakarta, KGPAA Paku Alam X.

Salah satu bentuk komitmen tersebut adalah penggunaan mobil Rontgen dalam rangka penemuan kasus TBC secara aktif.

Dalam sambutannya, Paku Alam X mengatakan bahwa berbagai kesepakatan untuk menata kembali kesehatan global mutlak diperlukan. Ia mengutip apa yang disampaikan Ir. Soekarno di Majelis Sidang PBB ke-15 pada 30 September 1960. “To build the world a new,” kutipnya.

Sebelum penandatanganan, seluruh peserta jamuan makan malam menyaksikan video dokumentasi pelaksanaan kegiatan penemuan kasus TBC secara aktif menggunakan mobil Rontgen yang dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di Yogyakarta yang dilakukan oleh Zero TB Yogyakarta bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan pemerintah DIY. Dalam video tersebut dicantumkan bukti bahwa metode penemuan kasus tersebut berhasil meningkatkan temuan kasus TBC.

Pin It on Pinterest

Share This